Arsip untuk Mei, 2010

Kepercayaan umat Kristen, bahwa Bibel berasal dari Tuhan memang tak beralasan alias kepercayaan buta. Mengapa?  Kalau kita selidiki, ayat-ayat dalam alkitab/bibel itu, maka akan banyak terdapat pertentangan-pertentangan, keanehan-keanehan, dan kemustahilan-kemustahilan/tak rasional.  Tuhan adalah Maha tahu, maka tak mungkin apa yang difirmankan saling bertentangan dan tidak masuk akal, bahkan bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Nah, marilah kita simak, bagian mana dalam Bibel yang mengandung  kemustahilan  itu.

  1. Tuhan salah menghitung umur manusia

Ini bukti Tuhan orang Kristen tak konsisten. Hal ini nampak dalam penetapan umur manusia, yang notabene adalah  ciptaan-Nya sendiri.

Perhatikan firman Tuhan tentang umur manusia.

Kejadian 6 : 3

Berfirmanlah Tuhan :”Rohku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.”

INgat  kata Tuhan hanya 120 tahun.

Sekarang bandingkan dengan :

  1. Kejadian 11 : 10 Sem hidup 500 tahun
  2. Kejadian 11 : 15 Selah hidup 403 tahun
  3. Kejadian 11 : 189 Peleg hidup 209 tahun
  4. Kejadian 11 : 23 Serug hidup 200 tahun
  5. Kejadian 11 : 13 Arpakhsad hidup 403 tahun
  6. Kejadian 11 : 17 Eber hidup 430 tahun
  7. Kejadian 11 : 21 Rehu hidup 207 tahun
  8. Kejadian 11 : 25 Nahor hidup 119 tahun

KENAPA BISA SALAH HITUNG? APA KARENA BELUM ADA KALKULATOR/ SEMPOA?

2. Manusia menasehati Tuhan dan Tuhan menyesali perbuatan-Nya.

    Orang tua menasehati anaknya, itu sudah selayaknya. Manusia mendengarkan nasehat Tuhan, itu sudah sewajarnya karena memang manusia membutuhkan bimbingan Tuhan. Bagaimana kalau manusia menasehati Tuhan?  Manusia menasehati  Sang Penciptanya?

    Rasionalkah?  Mari kita lihat:

    Keluaran 32 : 9 – 14

    (9) Lagi firman TUHAN kepada Musa: “Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.

    (10) Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.”

    (11) Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: “Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?

    (12) Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu.

    (13) Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.”

    (14) Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.


    3. Galileo yang malang

      Galileo Galilei adalah pendukung teori Heliocentris miliki Copernicus dan menentang teori geocentris milik gereja. Waktu itu gereja berpendapat bahwa bumi adalah pusat peredaran tatasurya. Dari mana gereja begitu yakin dengan teori itu ? jawabnya adalah Bibel. Lihat :

      Yoshua 10 : 12

      Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: “Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!”

      Nah, inilah awal kekeliruan gereja selama berabad-abad, tetapi tetap saja mereka merasa paling benar. Dari cerita konyol Yosua itulah, akhirnya Gereja berkesimpulan : Bumi menjadi pusat tata surya karena matahari dan bulan disuruh berhenti oleh Yosua.

      Penentangan Galileo terhadap pendapat gereja itu akhirnya membawa petaka baginya. Galileo diajukan ke pengadilan agama di Roma dengan tuduhan  melanggar larangan tahun 1616 (pada tahun 1616, Galileo dilarang menyebarkan hipotesa Copernicus tentang  teori Heliocentris).

      Wal hasil, Galileo  akhirnya harus mendekam  di penjara rumah di sebuah villa di Acetri. Dan tuntutan gereja tidak berubah, yaitu agar Galileo mencabut pendapatnya bahwa bumi mengelilingi matahari.

      Baru tahun 1992, Paus Yohanes Paulus II dengan terpaksa minta maaf kepada dunia, dan menyadari kesalahan Gereja 325 tahun yang lalu.

      SIAPA YANG SALAH? BUKAN 100% SALAH GEREJA. TAPI KESALAHAN FATAL ADA PADA BIBEL. KARENA BIBEL ITULAH YANG MENYEBABKAN KEKELIRUAN BESAR DAN MENYESATKAN BANYAK ORANG. MASIHKAN DIKATAKAN KITAB SUCI?

      (Sumber : Injilku Yang ternoda, Yusuf Ismail Alhadid)

      Mari kita ikuti firman Tuhan ini, andalah yang menilai, APAKAH INI BENAR-BENAR FIRMAN TUHAN ATAU HANYA KARANGAN/TULISAN MANUSIA?

      Yehezkiel 16 :

      (25) Pada setiap persimpangan jalan engkau membangun bukit pengorbanan dan menjual kecantikanmu menjadi kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah.

      (28) Engkau bersundal juga dengan orang Asyur, oleh karena engkau belum merasa puas; ya, engkau bersundal dengan mereka, tetapi masih belum merasa puas.

      (32) Hai isteri yang berzinah, yang memeluk orang-orang lain ganti suaminya sendiri.

      (35) Oleh karena itu, hai perempuan sundal, dengarkanlah firman TUHAN!

      (37) sungguh, oleh karena itu Aku akan mengumpulkan semua kekasihmu, yaitu yang merayu hatimu, baik yang engkau cintai maupun yang engkau benci; Aku akan mengumpulkan mereka dari sekitarmu untuk melawan engkau dan Aku akan menyingkapkan auratmu di hadapan mereka, sehingga mereka melihat seluruh kemaluanmu.

      Yehezkiel 23 :

      (3) Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.

      (8) Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka memegang-megang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka kepadanya.

      (20) Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.

      Dalam Injil perjanjian lama, kata-kata buah dada, ditulis sekitar 14 kali. Yaitu dalam :

      Kejadian 49 : 25, Ayub 3 : 12, Amsal 5 : 19, Kidung Agung 7 : 3,7,8, Kidung Agung 4 : 5, Kidung Agung 1 : 13, Kidung Agung 8 : 1,8,10, Yehezkeil 16 : 7, Hosea 2 : 1,  Hosea 9 : 14. Silahkan buka sendiri.

      (Sumber : Injilku Yang Ternoda, Yusuf Ismail Alhadid)

      1. Memuaskan Nafsu Birahi sampai pagi

      Kisah ini tertuang dalam Amsal 7 : 10 – 22.  Buat para pembaca, jaga imajinasi, jangan terbawa nafsu birahi. Oke?

      (10) Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik

      (11) cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,

      (12) sebentar ia di jalan dan sebentar di lapangan, dekat setiap tikungan ia menghadang.

      (13) Lalu dipegangnyalah orang teruna itu dan diciumnya, dengan muka tanpa malu berkatalah ia kepadanya:

      (14) Aku harus mempersembahkan korban keselamatan, dan pada hari ini telah kubayar nazarku itu.

      (15) Itulah sebabnya aku keluar menyongsong engkau, untuk mencari engkau dan sekarang kudapatkan engkau.

      (16) Telah kubentangkan permadani di atas tempat tidurku, kain lenan beraneka warna dari Mesir.

      (17) Pembaringanku telah kutaburi dengan mur, gaharu dan kayu manis.

      (18) Marilah kita memuaskan berahi hingga pagi hari, dan bersama-sama menikmati asmara.

      (19) Karena suamiku tidak di rumah, ia sedang dalam perjalanan jauh,

      (20) sekantong uang dibawanya, ia baru pulang menjelang bulan purnama.”

      (21) Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya.

      (22) Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,

      APA SELANJUTNYA?

      Salah satu Nabi besar umat Kristen adalah nabi Solomon. Dia membuat satu kitab yang berisi syair pujian kepada Tuhan, dengan begitu khusu’ tetapi membangkitkan gairah birahi.

      Buku itu diberi nama Kidung Agung. Dalam Kidung Agung ini, akan kita dapai keanehan. Seharusnya pujian kepada TUHAN itu berisi kata-kata yang indah da sopan, tapi kenapa kok isinya malahan tentang pemuasan nafsu? Logika kita, kalau kita menulis surat untuk orang tua kita saja, apa berani menuliskan kata-kata yang mengumbar birahi? Coba saja kalau berani. Nah ini syair dibuat untuk Tuihan Yang Maha Mulia, Maha Suci, kok bisa ?

      1. Rajaku Sedang Berbaring

      Kidung Agung 1 : 12 -13

      (12) –Sementara sang raja duduk pada mejanya, semerbak bau narwastuku.

      (13) Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur, tersisip di antara buah dadaku.

      1. Keindahan Tubuh Wanita

      Tak pelu mendengar music atau baca novel untuk menghayal keindahan tubuh wanita. Cukup baca saja Bibel, kita bisa menghayal tubuh wanita dari atas sampai bawah. Komplit.

      Kidung Agung 7 : 1 – 10

      (1)   Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman.

      (2)   Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.

      (3)   Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang.

      (4)   Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.

      (5)   Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.

      (6)   Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.

      (7)   Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya.

      (8)   Kataku: “Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.

      (9)   Kata-katamu manis bagaikan anggur!” Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!

      (10) Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju.

      (Sumber : Injilku Yang ternoda , Yusuf Ismail Alhadid)

      KOMENTAR :

      ADUOOH…ADUUH…. gak kuat untuk komentar… dah puas kok

      Akan kita ikuti 2 kasus zinah yang tertulis dalam Injil, ditulis dengan bahasa yang merangsang nafsu pembacanya. Tentunya kita akan bertanya, membaca kitab suci mestinya bertambah keimanan dan ketaqwaannya, tapi ini kok malah bertambah nafsu birahinya. Mari kita telusuri :

      1. Ruben berzinah dengan Gundik bapaknya

      Kejadian 35 : 22a

      “Ketika Israel diam di negeri ini, terjadilah bahwa Ruben sampai tidur dengan Bilha, gundik ayahnya, dan kedengaranlah hal itu kepada Israel.”

      Ruben adalah anak Yakub dengan Lea. Bilha adalah budak perempuan Rahel, istri Yakub. Dengan Bilha, Yakub punya anak :  Dan serta Naftali. Dengan Rahel, Yakub punya anak : Yusuf dan Bunyamin.

      1. Amnon memperkosa adiknya Tamar (Putera-puteri Daud)

      Kisah ini termuat dalam II Samuel 12 : 2, 5 – 16

      (2) Hati Amnon sangat tergoda, sehingga ia jatuh sakit karena Tamar, saudaranya itu, sebab anak perempuan itu masih perawan dan menurut anggapan Amnon mustahil untuk melakukan sesuatu terhadap dia.

      (5) Lalu berkatalah Yonadab kepadanya: “Berbaringlah di tempat tidurmu dan berbuat pura-pura sakit. Apabila ayahmu datang menengok engkau, maka haruslah engkau berkata kepadanya: Izinkanlah adikku Tamar datang memberi aku makan. Apabila ia menyediakan makanan di depan

      mataku, sehingga aku dapat melihatnya, maka aku akan memakannya dari tangannya.”

      (6) Sesudah itu berbaringlah Amnon dan berbuat pura-pura sakit. Ketika raja datang menengok dia, berkatalah Amnon kepada raja: “Izinkanlah adikku Tamar datang membuat barang dua kue di depan mataku, supaya aku memakannya dari tangannya.”

      (7) Lalu Daud menyuruh orang kepada Tamar, ke rumahnya, dengan pesan: “Pergilah ke rumah Amnon, kakakmu dan sediakanlah makanan baginya.”

      (8) Maka Tamar pergi ke rumah Amnon, kakaknya, yang sedang berbaring-baring, lalu anak perempuan itu mengambil adonan, meremasnya dan membuat kue di depan matanya, kemudian dibakarnya kue itu.

      (9) Sesudah itu gadis itu mengambil kuali dan mengeluarkan isinya di depan Amnon, tetapi ia tidak mau makan. Berkatalah Amnon: “Suruhlah setiap orang keluar meninggalkan aku.” Lalu keluarlah setiap orang meninggalkan dia.

      (10) Lalu berkatalah Amnon kepada Tamar: “Bawalah makanan itu ke dalam kamar, supaya aku memakannya dari tanganmu.” Tamar mengambil kue yang disediakannya itu, lalu membawanya kepada Amnon, kakaknya, ke dalam kamar.

      (11) Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: “Marilah tidur dengan aku, adikku.”

      (12) Tetapi gadis itu berkata kepadanya: “Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu.

      (13) Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu.”

      (14) Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.

      (15) Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu dari pada cinta yang dirasanya sebelumnya. Lalu Amnon berkata kepadanya: “Bangunlah, enyahlah!”

      (16) Lalu berkatalah gadis itu kepadanya: “Tidak kakakku, sebab menyuruh aku pergi adalah lebih jahat dari pada apa yang telah kaulakukan kepadaku tadi.” Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan dia.

      Komentar :

      Kalau kita ikuti debat dalam situs di internet, banyak netter kaum salib yang mengatakan bahwa nabi Muhammad tukang kawin dan pemerkosa.

      Sekarang kita lihat kenyataannya. Bagaimana ulah tak senonoh para Nabi mereka, dan keluarganya. Masih bagus Nabi Muhammad, semua isterinya dinikah dengan sah dan semuanya mendapat keadilan bahkan hidup bahagia dengan Nabi SAW.

      Nabinya orang-orang Kristen dan keluarganya malah melakukan perbuatan yang dilarang Tuhan. Dan dalam sejarah hidupnya, Nabi SAW mampu memberikan teladan bagi semua manusia, BAHKAN ORANG-ORANG KAFIR PADA ZAMAN NABI MEMBERINYA GELAR : AL AMIN (YANG DIPERCAYA). Bahkan banyak tokoh agama Kristen di dunia yang mengakui kesuksesan dan kebaikan akhlak Nabi Muhammad SAW.

      Nabi Muhammad berada pada peringkat pertama dari 100 tokoh paling berpengaruh di dunia. Lihat buku Seratus Tokoh Paling Berpengaruh, karya Michael Hart. Hart adalah orang Kristen.

      (Sumber : Injilku Yang Ternoda, Yusuf Ismail Alhadid)

      Tanpa bermaksud merendahkan umat Kristen, tulisan ini dipaparkan untuk dinilai secara obyektif dan dengan pikiran terbuka serta hati nurani yang jernih.

      Kristen bukanlah agama wahyu Tuhan. Karena banyak sekali ditemukan ayat-ayat yang tertulis dalam bible berkonotasi negative (baca: porno) berikut, kita tampilkan beberapa tema yang berbau pornografi.

      1. KASUS ASUSILA PARA NABI ORANG KRISTEN

      Sebelumnya perlu kita berfikir sejenak:

      Seorang Nabi adalah pemimpin umat yang akan menjadi contoh/teladan bagi umat yang dipimpinnya. Benar tidak?

      Apapun yang diperbuat Nabi akan menjadi tolok ukur akhlak umatnya/pengikutnya. Benar tidak?

      Nah, kalau nabinya sendiri sudah tak bisa dicontoh, bahkan membuat kasus yang memalukan agamanya sendiri, bagaimana dengan nasib umatnya yang turun temurun membaca di dalam kitab sucinya berbagai kasus asusila yang dilakukan para nabinya sendiri?

      Bagaimana konsepsi bersama semua agama di dunia?

      Semua agama di dunia menghormati nabinya, nabi-nabi yang ada adalah orang pilihan yang dapat menjadi contoh bagi umatnya, dan nabi itu pasti dijaga ucapannya serta akhlaknya oleh yang mengutusnya. Sekarang kita piker bersama, bagaimana menghormati sang nabi, jika ternyata sang nabi tidak bisa menjadi contoh (bahkan meakukan perbuatan yang menghinakan dirinya).  Yang aneh lagi, kenapa Tuhan orang Kristen tidak menjaga ucapan dan perbuatan nabi-Nya sendiri? Bahkan berbagai kasus asusila para nabi itu diabadikan dalam kitab sucinya.

      Ini adalah hal yang mustahil, tidak mungkin Tuhan tega menghinakan nabi-Nya sendiri. Atau barangkali ini suatu bukti, bahwa beginilah kitab suci buatan manusia.

      Sekarang kita lihat, siapa nabi itu?

      1. 1. Daud menghamili sitri Panglima Perangnya.

      II Samuel 11 : 2 – 27

      (2) Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.

      (3) Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: “Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu.”

      (4) Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.

      (5) Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikian: “Aku mengandung.”

      Kejahatan Daud tidak sampai di situ. Setelah tahu Betsyeba hamil, ia lantas membuat konspirasi untuk membunuh Uria, suami Betsyeba.

      (15) Ditulisnya dalam surat itu, demikian: “Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati.”

      (16) Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa.

      (17) Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, maka gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.

      1. 2. Nabi Lot diperkosa anak gadisnya sendiri.

      Bapak memperkosa anak, adalah hal yang sering terjadi. Sering kita dengar di TV atau baca di Koran. Dan semua orang pasti mengutuknya, kecuali orang itu tak waras.

      Bagaimana  kalau peristiwa itu terjadi sebaliknya? Anak memperkosa bapak? Ini luar biasa. Bagaimana kejadiannya? Apa komentar anda. ?

      Kejadian 19 : 30 – 38

      (30) Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.

      (31) Kata kakaknya kepada adiknya: “Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.

      (32) Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.”

      (33) Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.

      (34) Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: “Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.”

      (35) Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.

      (36) Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.

      (37) Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang.

      (38) Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang

      1. 3. Nabi Hosea mendapat perintah dari Tuhan untuk berzinah dengan perempuan sundal.

      Bagaimana bisa Tuhan memerintahkan sesuatu yang melanggar nilai-nilai susila yang berlaku di dunia ini, tetapi apa mau dikata….semua ada di Injil:

      Hosea 1 : 2-3

      (2) Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN.”

      (3) Maka pergilah ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, lalu mengandunglah perempuan itu dan melahirkan baginya seorang anak laki-laki.

      Bahkan perintah Tuhan tidak sampai di situ saja. Untuk kedua kalinya Hosea diperintah oleh Tuhan yang lebih aneh lagi dari yang pertama. Perintah kedua ini adalah Hosea diperintahkan untuk mencintai perempuan sundal  yang suika berzinah, tanpa harus mengawininya.

      Hosea 3 : 1-2

      (1) Berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis.”

      (2) Lalu aku membeli dia bagiku dengan bayaran lima belas syikal perak dan satu setengah homer jelai.

      Jangan berhenti membaca…. ada lagi cerita nabi eksibisionis. Nabi Telanjang. Baca terus ya…

      1. 4. Nabi Nuh Telanjang dalan kemahnya.

      Kejadian 9 : 21

      (21) Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya.

      Komentar :

      Cerita ini berawal ketika Nuh menajdi petani anggur, karena dialah yang mula-mula membuat kebun angur. Lalu kemudian Nuh minum anggur hasil kebunnya hingga mabuk. Setelah mabuk Nuh melepas seluruh pakaiannya dan tidur telanjang. Kemudian anaknya Ham melihat bapaknya tidur telanjang, lantas meminta saudaranya yang lain (Sem dan Yafet) untuk menutupi badan bapaknya dengan kain. Tapi ketika Nuh sadar, dia malah marah-marah sama Ham karena memerinah saudaranya untuk menutupi badanya yang telanjang, dengan kasar Nuh berkata begini :

      Kejadian 9 : 25

      berkatalah ia: “Terkutuklah Kanaan (Nb : Ham, adalah bapak orang Kanaan.)

      , hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya.”

      Waduh, runyam.  Mestinya, Nuh berterima kasih pada Ham, bukannya mengutuk.

      1. RAJA SAUL TELANJANG SEHARI SEMALAM

      I Samuel 19 : 24

      Iapun menanggalkan pakaiannya, dan iapun juga kepenuhan di depan Samuel. Ia rebah terhantar dengan telanjang sehari-harian dan semalam-malaman itu. Itulah sebabnya orang berkata: “Apakah juga Saul termasuk golongan nabi?”

      Komentar :

      Ceritanya begini : Ketika Saul menjadi raja, ia sangat benci pada Daud dan ingin membunuhnya. Berkali-kali usahanya membunuh Daud gagal. Semua pendekar yang dikirm untuk membunuh daud selalu pulang dengan tangan hampa, dan cerita kegagalan selalu sama yaitu mereka kemasukan Roh Kudus, sehingga tak jadi membunuh Daud.

      Akhirnya Raja Saul berangkat sendiri utnuk melaksanakan niatnya membunuh Daud. Sampailah Raja Saul di Nayot dekar Rama. Di sana ternyata  Raja Saul juga kemasukan Roh Allah, tetapi secara mengejutkan tiba-tiba ia melepaskan pakaiannya dan telanjang sehari semalam di depan kerumunan orang banyak. Orang banyak pun keheranan sehingga mereka bertanya : “Apakah juga Saul termasuk golongan Nabi? Barangkali karena besarnya rasa gak percaya atas apa yang dilihatnya (peristiwa aneh yang terjadi pada Raja yang dimuliakan sekaligus utusan Tuhan).

      1. Nabi Daud menelanjangi diri di depan umum

      II Samuel 6 : 20

      “Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: “Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!”

      Komentar :

      Begini ceritanya : pada waktu itu Daud sedang gembira karena Tabut TUHAN berhasil dipindah dari rumah Obededom ke dalam kemah yang sudah dipersiapkan Daud.  Karena gembira atas keberhasilannya, Daud pulang ke rumah, memberi salam seisi rumah sambil telanjang. Tiba-tiba muncullah Makhal binti Saul, sambil mengkritik Daud yang berbuat tak senonoh.

      Daud yang tidak terima teguran dari Mikhal membalas kritik itu dan berkata :

      II Samuel 6 : 21- 22

      (21)“Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: “Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, –di hadapan TUHAN aku menari-nari,

      (22) bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati.”

      Apa komentar anda tentang Nabi Daud dalam Injil???

      1. Tuhan memerintahkan Nabi Yesaya Telanjang

      Yesaya 20 : 2-5

      (2) pada waktu itu berfirmanlah TUHAN melalui Yesaya bin Amos. Firman-Nya: “Pergilah dan bukalah kain kabung dari pinggangmu dan tanggalkanlah kasut dari kakimu,” lalu iapun berbuat demikian, maka berjalanlah ia telanjang dan tidak berkasut.

      (3) Berfirmanlah TUHAN: “Seperti hamba-Ku Yesaya berjalan telanjang dan tidak berkasut tiga tahun lamanya sebagai tanda dan alamat terhadap Mesir dan terhadap Etiopia,

      (4) demikianlah raja Asyur akan menggiring orang Mesir sebagai tawanan dan orang Etiopia sebagai buangan, tua dan muda, telanjang dan tidak berkasut dengan pantatnya kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir.

      (5) Maka orang akan terkejut dan malu karena Etiopia, pokok pengharapan mereka, dan karena Mesir, kebanggaan mereka.

      Komentar :

      Teganya Tuhan pada Nabinya, Nabi yang diutusnya untuk dijadikan contoh – suri teladan, malah disuruh-Nya jalan-jalan dengan telanjang. Karena perintah Tuhan, Nabi pun melaksanakan. Pertanyaannya, benarkah ini firman Tuhan?

      9Sumber : Injilku Yang Ternoda, Yusuf Ismail Alhadid)

      Orang Kristen boleh saja berdalih, semua dalil yang ada dalam perjanjian lama sudah tidak relevan dengan apa yang orang Kristen imani saat ini, karena orang Kristen hanya menggunakan perjanjian Baru. Dengan kata lain semua hukum dalam perjanjian lama adalah Hukum Taurat Musa , sedang sekarang yang dipakai oleh orang Kristen adalah Hukum Paulus.

      Namun perlu diingat, bahwa Yesus datang ke dunia bukan untuk mengganti hukum Taurat dengan hukum yang baru, melainkan untuk menyempurnakannya. Berikut kita simak perkataan Yesus tentang hukum Taurat.

      Matius 5 : 17

      Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

      Mazmur 19 : 8

      Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; Peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.

      Ibrani 10 : 28

      Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi.

      BANDINGKAN

      PAULUS MENOLAK HUKUM TAURAT

      ROMA 3 : 20

      Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

      ROMA 4 : 15

      Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.

      ROMA 7 : 6

      Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat.

      ROMA 5 : 20

      Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,

      Komentar  :

      Dari penjelasan dalil di atas, Nampak sekali Paulus begitu berani menentang apa yang difirmankan oleh Tuhan. Kenapa ? karena itu memang sudah menjadi wataknya. Salah satu watak Paulus yang kemudian diwariskan kepada semua pengikutnya adalah suka berbohong. Coba perhatikan pekataan Paulus yang membolehkan berbohong demi kemuliaann Tuhan versinya sendiri.

      Roma 3 : 7

      Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

      NAH SEMUA DALIL TENTANG PEMBATALAN HUKUM TAURAT BERSUMBER DARI PAULUS DALAM SURATNYA YANG DIKIRIM KEPADA JEMAAT DI ROMA, PADAHAL YESUS MENGATAKAN ORANG YANG MENOLAK HUKUM TAURAT SEHARUSNYA DIHUKUM MATI.

      MENGAPA PAULUS MENOLAK HUKUM TAURAT MUSA?

      KARENA BANYAK SEKALI SYARI’AT DARI TAURAT MUSA YANG MEMBERATKAN PAULUS, DAN TIDAK SEJALAN DENGAN AJARAN BARUNYA. MISALNYA : DALAM TAURAT DIHARAMKAN BABI, DIWAJIBKAN SUNAT, MATI PAKAI KAIN KAFAN DSB. KITA LIHAT DALAM PEMBAHASAN LALU, AJARAN  PAULUS  MENENTANG APA YANG ADA DALAM TAURAT MUSA.

      ( Sumber : Injilku yang Ternoda karya Yusuf Ismail Alhadid)

      TAMBAHAN DARI PENULIS :

      Baca lagi  ayat ayat injil di bawah ini :

      ROMA 3 : 20

      ROMA 4 : 15

      ROMA 5 : 20

      Dalam ayat –ayat itu, jelaskan sekali penolakan Paulus terhadap aturan-aturan (Taurat).

      Paulus mengatakan adanya Taurat menyebabkan orang mengenal dosa.

      Kalau ada  aturan pasti ada ketaatan dan pelanggaran. Yang taat dapat pahala. Yang melanggar dapat dosa. Adanya peraturan bukan untuk memunculkan pelanggaran. Tapi untuk mengatur kehidupan agar jadi lebih baik. Apakah adanya peraturan lalu lintas, bertujuan untuk memunculkan ada pelanggaran? Atau kecelakaan? Apakah adanya undang-undang korupsi bertujuan untuk memunculkan koruptor? Bagaimana jika tidak ada undang-undang itu?

      Karena Paulus adalah penentang Yesus, otomatis ia akan banyak melanggar Taurat dan berdosa. Untuk itulah Paulus membuat ayat baru yang menguntungkan dirinya.

      ROMA 7 : 6

      Dari ayat-ayat di atas, sangat jelas  bahwa Paulus suka hidup bebas, seperti preman (free man) , tanpa aturan, aturan dibuat sendiri, sesuai selera pribadi. Wah…wah… kalau begini…orang yang menuhankan Yesus (baca : pengikut paulus) adalah ……….. (teruskan sendiri)

      Kejadian 34 : 14 – 15

      (14) berkatalah mereka kepada kedua orang itu: “Kami tidak dapat berbuat demikian, memberikan adik kami kepada seorang laki-laki yang tidak bersunat, sebab hal itu aib bagi kami.

      (15) Hanyalah dengan syarat ini kami dapat menyetujui permintaanmu: kamu harus sama seperti kami, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat,

      Ulangan 7 : 3

      Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki;

      Nb: INGAT KITA MEEMGANG HUKUM SUNAT ITU WAJIB.

      BANDINGKAN

      PAULUS MENGHALALKAN PERKAWINAN BEDA AGAMA

      I Korintus 7 : 12 – 14

      (12) Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.

      (13) Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.

      (14) Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.

      Fakta :

      Justru sekarang ini banyak kasus pemurtadan yang terjadi karena berawal dari pernikahan beda agama ini, dengan berbagai alasan sudah banyak umat islam yang pemahaman agamanya rendahn menikah dengan orang yang tidak seiman dengan alasan cinta. Korban yang berjatuhan adalah anak hasil perkawinan beda agama, dimana kadang anak dipaksa orang tua  untuk mengikuti agama yang dianutnya.

      (Sumber : Injilku Yang Ternoda, Yusuf Ismail Alhadid)

      Mayoritas orang Kristen, terutama para penginjilnya aktif melakukan ekspansi ajaran Kristen ke seluruh dunia dengan dalih mendapat perintah  berupa Amanat Agung dari Tuhan Yesus. Tapi ternyata argumentasi mereka lemah, sebab ayat-ayat dibawah ini menunjukkan larangan dari Yesus untuk tidak menyebarkan ajaran-Nya keluar dari Israel, karena Yesus adalah nabi khusus bani Israel.

      Matius 10 : 56

      Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,

      (6) melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

      Matius 15 ; 24

      Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”

      BANDINGKAN:

      Orang Kristen melakukan Kristenisasi dengan dalih bahwa mendapat Amanat  Agung Tuhan Yesus untuk menyebarkan ajarannya kepada seluruh bangsa.

      Markus 16 ; 15

      Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

      Matius 28 : 18 – 20

      (18) Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga

      dan di bumi.

      (19) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa

      dan Anak dan Roh Kudus,

      (20) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.

      Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

      Kisah Para rasul 1 : 8

      Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi

      saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

      Lukas 24 : 47

      dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan

      kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.

      FAKTA :

      Markus 16 : 9 – 20 ternyata AYAT SUSUPAN

      Dalam The Christian Counselor’s New Testament, oleh DR. Jay E. Adam, Baker Book House, Grand Rapids, Michigan USA, Injil Markus ini “berakhir” pada ayat 8. Setelah ayat 8 hanya ditulis footnote sebagai berikut :

      Ayat-ayat ini (16 :9-20) tidak ada pada manuskrip-manuskrip terbaik. Penutup lebih pendek seperti ini (yang berakhir pada pasal 16 : 8) bisa ditemukan pada versi lainnya.”

      Demikian juga Markus yang ada dalam The Holy Bible New International Version, ada penjelasan  sebagai berikkut :

      Dua manuskrip yang paling tua tidak memiliki Markus 16 : 9 – 20” (New York International Bible Society, Zondervan Bible publisher, Grand Rapids, Michigan USA)

      Matius 28 : 16-20 ADALAH AYAT TAMBAHAN

      Prof. Dr. Hugh J. Schonfield, Pakar Alkitab dan Pemikir Kristen, sekaligus nominator pemenang Nobel tahun 1959, dalam bukunya “The Original New Testament” menyatakan :

      Ayat ini (Matius 28 : 15) nampaknya sebagai Injil Matius. Dengan demikian ayat-ayat selanjutnya

      (matius 28 : 16-20)dari kandungan isinya, Nampak sebagai ayat-ayat yang baru ditambahkan kemudian.”

      Prof. DR. Robert Funk, Profesor Ilmu Perjanjian Baru, dari Univ. Harvard Amerika, dalam bukunya “The Five Gospel” menyatakan :

      “ Perintah utama dalam Matius 28 : 16-20…….Diciptakan oleh para penginjil……..memperlihatkan Ide untuk menyebarkan ajaran Kristen ke seluruh dunia. Yesus sangat mungkin tidak memiliki ide untuk mengajarkan ajarannya ke seluruh dunia dan Yesus sudah pasti sukan pendiri lembaga geraja/agama Kristen ini. Ayat ini tidak menggambarkanperintah yang diucapkan Yesus.”

      KESIMPULAN :

      TERNYATA………………………………………………

      Dalil utama dalam Matius 28 : 19-20 yang mereka yakini sebagai Amanat Agung Yesus adalah PALSU. Bahkan begitu juga dengan Markus 16 : 9-20, semua adalah ayat tambahan.

      Sungguh memprihatinkan……….kitab yangh katanya suci itu, sudah ditambah-tambah dan dipalsukan.

      (sumber ; injilku Yang Ternoda, Yusuf Ismail Alhadid)

      Tambahan:

      Menurut pendapat saya, kitab Injil yang sekarang ini, adalah kitab suci yang menurut bahasanya anak muda, disebut GAUL. Pasalnya, bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman. Bisa berubah dari waktu ke waktu sesuai keperluan gereja.

      Kalau  Al Qur’an? Jelas terjaga dari penambahan-penambahan atau pengurangan. Masalahnya setiap hari ada saja yang membaca dan menyimak. Dari dulu sampai sekarang. Budaya “semakan’ al Qur’an, tadarus, dll menyebabkan, usaha-usaha dari kaum non Islam untuk mengubah al-Qur’an selalu ketahuan. Dan dari pihak penerbit, jika ada cetakan yang salah, pasti disuruh mengembalikan ke percetakan.

      DAN YANG PASTI, ALLAH SENDIRILAH YANG MENJAGA KEMURNIAN AL QUR’AN.

      Gak percaya? Silahkan cek al Qur’an, terbitan Arab, Amerika, Indonesia, Afrika, dll, dari tahun terbit terakhir sampai yang paling kuno. Baca tulisan Arabnya, jangan terjemahannya. Karena bahasa setiap negara berbeda-beda, dan bahasa Indonesia sendiri juga sering mengalami perubahan tata bahasa, makna, dll.

      I Raja-raja 8 : 44

      Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuhnya, ke arah manapun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada TUHAN dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,

      I Raja-raja 8 : 48

      apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri musuh yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,

      FAKTA :

      UMAT Kristiani sering melecehkan orang Islam yang berdo’a menghadap kiblat, bahkan mengatakan orang Islam, agama penyembah berhala. Karena sholatnya menghadap kiblat (ka’bah), padahal ka’bah  itu kan batu, berarti orang Islam menyembah batu.

      Just for fun :

      Ahh, nggak usah pusing mikirin tuduhan orang Kristen  itu. Masih mending orang Islam yang beribadah menghadap kiblat, yang ternyata juga disyariatkan dalam alkitabnya orang Kristen sendiri.

      Daripada orang Kristen, sudah tidak patuh pada apa yang ada pada kitab sucinya, mereka malah bingung kiblatnya kemana. Makanya sekarang gereja tidal menghadap ke kiblat, tapi ke jalan.

      Maklumlah……..namanya juga bingung.

      (sumber ; injilku Yang Ternoda, Yusuf Ismail Alhadid)

      Ulangan 24 : 16

      Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.

      Yeremia 17 : 10

      Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.”

      Yehezkiel 18 : 20

      Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.

      BANDINGKAN

      PAULUS MENGAJARKAN DOSA WARISAN (PENEBUSAN DOSA)

      Roma 5 : 12

      Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

      I Korintus 15 : 21-22

      (21) Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.

      (22) Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

      Roma 3 : 23-24

      (23)Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

      (24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

      FAKTA :

      Ajaran penebusan dosa karena dosa warisan buatan Paulus ini telah melahirkan konflik besar di kalangan umat Kristen sendiri, bahkan penebusan dosa ini juga pernah dijadikan ladang bisnis yang mendatangkan keuntungan serta kemewahan di kalangan Tokoh agama Katolik pada masa-masa sebelum tahun 1517. Kita ingat perintiwa pemberontakan Marthin Luther tahun 1517 dengan menempelkan 95 tesisnya di depan pintu gereja Wittenberg Jerman, yang salah satu isinya memprotes surat penebusan dosa, dengan memeras rakyat agar mau mengeluarkan uang demi mendapatkan surat pengampunan dosa dari gereja.

      (sumber ; injilku Yang Ternoda, Yusuf Ismail Alhadid)

      Lukas 23 : 53

      Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat

      Yohanes 11 : 44

      Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.”

      Fakta :

      Orang Kristen mati tidak dikafani, melainkan pakai peti yang merupakan tradisi orang Eropa turun temurun.

      Ada lagi yang aneh. Orang Kristen membuat tradisi baru dalam mengurus mayat. Mayat itu tidak dikafani, tetapi didandani dan di make up, diberikan baju baru, dasi, sepatu mengkilap. Jadi kalau dipikir-pikir, kasihan si mayat karena baru setelah mati ia didandani layaknya artis yang mau syuting sinetron. Kadang-kadang orang Kristen itu matinya lebih keren dan lebih cakep dari pada ketika masih hidup.

      IMAMAT 10 : 9

      Janganlah Engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun temurun.

      Hakim-Hakim 13 : 4

      Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.

      Hakim-hakim 13 : 14

      Janganlah ia makan sesuatu yang berasal dari pohon anggur; anggur atau minuman yang memabukkan tidak boleh diminumnya dan sesuatu yang haram tidak boleh dimakannya.ia harus berpegang pada segala  yang kuperintahkan kepadanya

      BANDINGKAN :

      PAULUS MEMBOLEHKAN MINUM ANGGUR

      I Korintus 6 : 12 – 13

      Ayat 12 :

      Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.

      Ayat 13 :

      Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.

      FAKTA :

      Dalil mengenai larangan minum anggur ini masih kontradiktif, karena kebanyakan gereja sendiri mengadakan ritual Perjamuan Kudus (minum anggur dan makan roti kecil) dengan menggunakan anggur berwarna merah. Kebanyakan yang membolehkan minum khamer karena membaca kisah dalam Injil Perjanjian baru dimana Yesus mengubah air menjadi anggur disuatu pesta perkawinan yang kemudian dihidangkan kepada para tamu yang hadir.

      (sumber ; injilku Yang Ternoda, Yusuf Ismail Alhadid)

      Kejadian 17 : 10

      Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat.

      Lukas 2 : 21

      Dan setiap genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

      Imamat 12 : 3

      Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khitan anak itu.

      Kejadian 21 : 4

      Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya.

      Kejadian 17 : 13

      Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.

      Kejadian 17 : 14

      Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khitannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya; ia telah mengingkari perjanjian-Ku..

      Kisah Para Rasul 7 : 51

      Hai orang-orang yangkeras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.

      Yohanes 7 : 22

      Jadi: Musa menetapkan supaya kamu bersunat – sebenarnya sunat itu tidak berasal dari Musa, tetapi dari nenek moyang kita – dan kamu menyunat orang pada hari Sabat!

      BANDINGKAN :

      PAULUS MERUBAH HUKUM SUNAT

      Galatia 5 : 2

      Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.

      Galatia 5 : 6

      Sebab bagi orang yang ada di dalam Kristus Yesus, hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.

      Bahkan keanehan Paulus terlihat dalam ayat berikut ini :

      I Korintus 7 : 19

      Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.

      Komentar :

      Bagaimana seseorang disebut mentaati perintah Allah kalau hukum sunat yang kekal abadi dari Allah saja diubah seenaknya?

      Lebih dasyat lagi, kenekatan paulus bisa dilihat kembali pada pernyataannya di dalam  kitab  karangannya berikut  ini :

      Roma 2 : 28-29

      Ayat 28

      Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi dan yang disebut sunat bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.

      Ayat 29

      Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia tidak Nampak keyahudiannya, dan sunat ialah sunat di dalam hati secara rohani bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang buka dari manusia, melainkan dari Allah.

      Komentar :

      Paulus seenaknya mengatakan sunat yang sekarang berlaku adalah sunat hati, bukan sunat fisik. Sangat aneh memang pendiri agama Kristen ini, padahal dijlaskan oleh Tuhan bahwa sunat yang dimaksud Tuhan adalah dikerat kulit khitannya.

      Bahkan paulus merasa lebih hebat dari Abraham, Ishak, Yakub bahkan Yesus sendiri, karena mereka semua disunat secara fisik.

      Jangan-jangan Paulus membuat ayat itu karena takut disunat. Mungkin, karena umur sudah tua, sehingga ia merasa dagingnya sudah  alot sehingga pisau untuk khitan nggak  mempan hehehe.

      (sumber : Injilku Yang Ternoda, karya : Yusuf Ismail Alhadid)

      Tambahan :

      Roma 2 : 25 – 27

      (25) Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau  melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya.

      (26) Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat?

      (27) Jika demikian, maka orang yang tak bersunat, tetapi yang melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu yang mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat.

      Komentar :

      Paulus membuat ayat –ayat dengan  seenaknya saja. Maunya menang sendiri. Karena Paulus tidak bersunat, trus ia membuat ayat 25 dan 26. Kemudian agar kedudukannya (yang tak bersunat) kuat, ia membuat ayat ke 27, bahwa orang yang tak bersunat tapi taat pada hukum Taurat, bisa  menghakimi orang yang bersunat tapi melanggar hukum Taurat. Wah, gawat ini. Tidak bersunat, itu suatu kesalahan. Melanggar hukum Taurat juga suatu kesalahan. Artinya menurut ayat 27 diatas, orang yang bersalah mengadili orang lain yang salah. Seperti pengadilan di Indonesia. Hakimnya salah karena menerima suap. Yang dihakimi juga salah karena menyuap. Yang disuap menghakimi yang menyuap. Seperti pepatah : maling teriak maling.

      Oh Paulus…….Paulus….. ibumu ngidam apa ketika mengandungmu…..

      Benarkah Jesus Tuhan?.

      Selain umat Islam, orang-orang Yahudi juga percaya bahawa Jesus hanyalah seorang manusia, bukannya Tuhan. Aliran-aliran awal Kristian juga begitu seperti golongan Ebonit, Capocrations, Cerinthia, Basilidia, Airan, Paulicia dan Goth. Bahkan zaman sekarang juga terdapat gereja-gereja Unitarian (menyembah Tuhan yang Satu) di Afrika, Asia dan Amerika. Golongan Jehoyah Witness dan majoriti biskop gereja England tidak menyembah Jesus sebagai Tuhan.

      “Lebih separuh daripada Biskop Gereja England mengatakan bahawa penganut-penganut agama Kristian tidak perlu percaya bahawa Jesus Kristus adalah Tuhan, menurut satu tinjauan yang diterbitkan hari ini. Tinjauan terhadap 31 daripada 39 biskop di England menunjukkan kebanyakannya berpendapat bahawa mukjizat-mukjizat Kristus, kelahirannya oleh seorang perawan, dan kebangkitan semulanya mungkin tidak berlaku seperti yang diterangkan di dalam Bible.”

      (Petikan sebuah akhbar British, iaitu Daily News, di bawah tajuk “Shock Survey of Anglican Bishops”)

      “… Petikan-petikan (Biblikal) di mana Jesus memperkatakan tentang Anak Tuhan adalah penambahan terkemudian… adalah apa yang gereja katakan mengenai beliau. Dakwaan mengenai ketuhanan beliau tidak konsisten dengan gaya hidupnya yang dapat kita bina semula. Selama tiga dekad pertama selepas kematian Jesus, agama Kristian adalah satu mazhab dalam Judaisme (agama Yahudi). Selama tiga dekad pertama gereja wujud di dalam saumaah (tempat beribadah orang Yahudi). Hal ini tidak mungkin berlaku jika mereka (para hawari) dengan lantang mengisytiharkan keTuhanan Jesus”

      (Kajian Dr Robert Alley, seorang profesor di University of Richmond)

      Encik Tom Harpur berkata:

      “Sesungguhnya jika anda membaca keseluruhan Gospel Markus dengan teliti anda akan mendapati bahawa para hawari tidak tahu menahu tentang keTuhanan yang disandarkan kepada Jesus.”

      (Tom Harper dalam “For Christ’s Sake”, m.s. 59)

      Sesungguhnya sebanyak 83 kali dalam Perjanjian Baru Jesus disebut “anak manusia”. Dia tidak pernah mengatakan “Aku Tuhan” atau “Sembahlah Aku”. Bermula bab 1 Injil Matius, Jesus menyebut “Bapa kamu”, “Bapa kamu” tiga belas kali terlebih dahulu barulah kemudian katanya “Bapaku”.

      Iranaeus (130-200 M) ialah salah seorang pemuka Unitarian yang menentang keras pegangan Gereja Paul. Dia membawa surat bantahan daripada Uskup Lyons Pothinus kepada Paus di Rom meminta supaya diberhentikan segala kekejaman dan pembunuhan ke atas orang-orang Kristian yang tidak menyetujui doktrin Gereja Paul. Malangnya semasa Iranaeus berada di Rom, Uskup Pothinus dan orang-orangnya telah dibunuh. Iranaeus pulang lalu menggantikan jawatan Uskup Pothinus.

      Pada tahun 190 M, Iranaeus sendiri menulis surat kepada Paus memohon agar segala kekejaman ke atas mereka ditamatkan. Dia banyak mengkritik ajaran Gereja Paul yang memasukkan anasir-anasir daripada agama berhala dan filsafat Plato ke dalam agama Kristian yang asal. Iranaeus pula yang dibunuh pada tahun 200 M.

      Tokoh-tokoh lain ialah Tertullian (160-220 M) yang menolak keTuhanan Jesus, Origen (185- 254 M) dari Mesir yang dipenjara hingga mati dan Diodorus dari Tarsus (tempat asal Paul).

      Lucian yang pakar bahasa Ibrani dan Yunani diseksa dan akhirnya dibunuh pada 312 M. Anak muridnya yang masyhur bernama Arius. Inilah antara perkara yang diperjuangkan Arius:

      “Jika Jesus itu benar-benar anak Tuhan, maka Bapa mesti ada terlebih dahulu. Oleh itu mesti ada “MASA” sebelum adanya anak. Bererti anak adalah makhluk. Maka anak tidak selamanya ada atau tidak abadi. Sedangkan Tuhan yang sebenarnya adalah abadi, bererti Jesus tidaklah sama dengan Tuhan.”

      “Ada ruang masa sebelum adanya Jesus, sedangkan Tuhan sudah ada sebelumnya. Jesus ada kemudian, dan Jesus hanyalah makhluk biasa yang bakal binasa seperti makhluk-makhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak akan binasa.”

      Arius menentang keras keputusan Persidangan Nicea 325 M. Pada tahun 336 Arius diangkat menjadi Pastur di Constantinople dan dalam satu muslihat yang licik, dia berhasil dibunuh.

      Seorang rakan seperjuangan Arius yang juga masyhur namanya ialah Eusibius dari Nicomedia.

      Pada tahun 1568, suatu dekri sebuah gereja Triniti telah menyebabkan 3 juta lelaki, wanita dan kanak-kanak Unitarian dihukum bunuh atas tuduhan menyeleweng. Dikatakan lebih dua belas juta orang dibunuh dengan perintah “Pasitan”(atau mahkamah gereja Triniti).

      Ramalan Jesus a.s:

      “Tetapi kamu berhati-hatilah! Kamu akan diserahkan kepada majlis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja kerana aku, sebagai kesaksian bagi mereka.”

      (Markus 13: 9)

      “Dan karena aku, kamu akan diseret ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.”

      (Matius 10: 18)

      Masalah “Tuhan”

      Allah berfirman kepada Musa:

      “Aku jadikan engkau (wahai Musa) Tuhan kepada Firaun.”

      (Keluaran 7:1)

      Kalau dibaca sekali lalu, kita memahami seolah-olah Nabi Musa telah dilantik menjadi Tuhan kepada Firaun yang zalim. Untuk Firaun, Tuhan yang ditentukan kepadanya adalah Musa. Allah melantik Musa menjadi Tuhan, mengapa dia tidak dimasukkan ke dalam triniti? Mengapa dia tidak disembah sebagai Tuhan?

      Sebenarnya perkataan “Tuhan” dalam Bible mempunyai dua kegunaan. Satu untuk Tuhan yang sebenar, yang mesti disembah iaitu Allah. Satu lagi untuk selain Tuhan kerana dekatnya golongan ini dengan Allah. Bukan semua perkataan “Tuhan” dalam Bible merujuk kepada Allah.

      Para malaikat juga ada yang dipanggil Tuhan, antaranya kerana mereka terlibat sekali dalam kerja-kerja mencipta makhluk, menyampaikan wahyu, mendatangkan bala bencana di dunia dan sebagainya yang pada asasnya adalah kerja-kerja Tuhan, tetapi dilaksanakan oleh para malaikat. Maka mereka juga dipanggil tuhan, tetapi bukan Tuhan yang mesti disembah.

      Hujah-hujah Mengatakan Jesus Bukan Tuhan

      “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak MELALUI AKU.”

      (Yohanes 14: 6)

      Ayat ini sering digunakan oleh umat Kristian untuk menunjukkan yang Jesus adalah Tuhan. Malangnya ayat ini tidak pun membuktikan Jesus itu Tuhan tetapi hanya tempat laluan.

      “Tidak seorang pun dapat pergi ke bulan kalau tidak melalui langit dunia.’ Adakah langit dunia itu sama dengan bulan? Jawapannya tidak sama. Langit dunia hanyalah tempat laluan.

      “Tidak ada makanan yang dapat masuk ke dalam perut kecuali melalui kerongkong”. Adakah kerongkong anda sama dengan perut? Jawapannya tidak sama. Kerongkong hanyalah tempat laluan makanan.

      “Tidak ada seorang pun rakyat Indonesia dapat datang ke Kuala Lumpur kalau tidak melalui laut Malaysia (sama ada naik kapal atau kapal terbang, mesti menempuh laut Malaysia)”. Adakah laut Malaysia itu sama dengan Kuala Lumpur? Pastinya tidak sama. Laut Malaysia hanyalah tempat laluan. Maka, Jesus juga tidak sama dengan Tuhan. Dia hanyalah tempat laluan menuju kepada Tuhan.

      Yusuf telah bermimpi:

      “Tetapi ketika ia (Yusuf) mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya (iaitu Jesus) ADALAH DARIPADA ROH KUDUS.”

      (Matius 1: 20)

      Jesus dalam kandungan Maria adalah daripada Roh Kudus? Fikirkan, kenapa tidak disebut : “…sebab anak dalam kandungannya adalah Tuhan?”

      “Sesungguhnya, anak dara itu (Maria) akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki (Jesus), dan mereka akan menamakan dia IMANUEL -yang bererti: Allah menyertai kita.”

      (Matius 1: 23)

      Nama lain bagi Jesus ialah Imanuel yang ertinya “Allah menyertai kita”. Mengapa tidak disebut “El” sahaja yang maksudnya “Tuhan” tetapi “Imanuel”? Bukankah ayat itu sepatutnya berbunyi: “… dan mereka akan menamakan Dia “El” yang bererti “Tuhan”?

      Kata Jesus:

      “KEPADAKU TELAH DIBERIKAN segala kekuasaan di langit dan di bumi.”

      (Matius 28:18)

      Perkataan ‘diberikan kekuasaan’ membawa maksud ada satu kuasa yang lebih kuat daripada Jesus yang telah memberinya kekuasaan tersebut. Ini juga bererti Jesus bukan Tuhan kerana sebelum ‘diberikan’ dia tidak ada kekuasaan tersebut. Mustahillah Tuhan baru mendapat kuasa kerana sifat Tuhan itu adalah sentiasa berkuasa dari awal hingga selama-lamanya. Bukankah sepatutnya Jesus mengatakan: “Pada diri-Ku telah sedia ada segala kekuasaan di langit dan di bumi”?

      “Bapa tidak menghakimi sesiapapun, melainkan telah MENYERAHKAN PENGHAKIMAN itu seluruhnya kepada anak (Jesus).”

      (Yohanes 5:22)

      Perkataan ‘telah menyerahkan’ menunjukkan Jesus bukan Tuhan kerana sebelum ‘diserahkan’ dia tidak mempunyai kuasa penghakiman. Mustahillah Tuhan baru mendapat kuasa penghakiman. Jika benar begitu, siapakah yang mempunyai kuasa penghakiman sebelum Tuhan?

      Kononnya Jesus itu ‘begotten’, iaitu dilahirkan tetapi tidak diciptakan. Kita fikir secara mudah, jika benar Jesus dilahirkan oleh Tuhan (walau dengan cara apa sekali pun kelahirannya), ini bermaksud Jesus lebih muda daripada Tuhan. Jadi, Jesus tidak layak menjadi Tuhan kerana Tuhanlah yang paling tua. Mustahillah Tuhan itu lebih muda daripada sesuatu kerana Tuhan tiada berawal.

      Ini selari juga dengan kata-kata Jesus:

      “Roh Suci MEMBERI AKU KUASA untuk mengusir roh jahat”.

      (Matius 12:28 )

      Sebelum diberi kuasa itu, Jesus memang tidak ada kuasa mengusir roh jahat. Kuasa itu baru saja diperolehinya. Ini menunjukkan Jesus bukan Tuhan. Kalau dia Tuhan, kuasa itu semestinyalah telah sedia ada pada dirinya. Mengapa perlu menunggu diberikan oleh yang lain? Bukankah sepatutnya dia mengatakan: “Aku berkuasa untuk mengusir roh jahat”?

      “Aku mengusir syaitan dengan kuasa roh Allah”

      (Matius 12:28)

      Jesus tidak mengatakan dia mengusir syaitan menggunakan kuasanya, tetapi kuasa roh Allah. Bukankah sepatutnya dia mengatakan: “Aku mengusir syaitan dengan kuasa-Ku”?

      “Firman (Jesus) itu telah menjadi manusia dan diam antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya iaitu kemuliaan YANG DIBERIKAN KEPADANYA sebagai anak tunggal Bapa, penuh kasih kurnia dan kebenaran.”

      (Yohanes 1: 14)

      Kemuliaan itu baru diberi kepadanya, sebelum diberi dia tidak ada kemuliaan itu. Hanya Bapa iaitu Tuhan sebenar yang memiliki kemuliaan tanpa perlu diberi oleh sesiapa.

      “Sesiapa yang menyambut kamu, menyambut aku juga; dan sesiapa yang menyambut aku, menyambut Dia yang mengutus aku. Sesiapa yang menyambut seorang pesuruh Allah kerana dia pesuruh Allah akan menerima pahala seorang pesuruh Allah. Sesiapa yang menyambut seorang baik kerana orang itu baik akan menerima pahala seorang baik”.

      (Matius 10:40-41)

      Sepatutnya ‘kamu’ dalam ayat di atas juga diterima sebagai Tuhan. Mengapa tidak? Bukankah sesiapa yang menyambut kamu sama seperti menyambut Tuhan? Ini bererti “kamu” juga Tuhan.

      Kata Jesus:

      “Sembahlah Allah Tuhanmu dan ABDIKANLAH DIRI KEPADA DIA SAHAJA sahaja.”

      (Lukas 4:8)

      Jesus menyuruh berabdi kepada Allah sahaja, bukan kepada “Kami” atau kepada “Dia dan Aku”.

      Perhatikan perkataan “DIA sahaja”. Jesus tidak berkata “KAMI sahaja”, atau “Dia dan Aku sahaja”. Makna abstrak yang bagaimanakah yang mahu diada-adakan terhadap ayat ini untuk menunjukkan bahawa maksud sebenar Jesus adalah “sembah kami BERDUA”? Kata-kata Jesus di atas sesuai benar dengan ayat Perjanjian Akhir-Al Quran:

      “Janganlah kamu beribadah kecuali kepada-Nya.”

      (Surah Hud: 2)

      Selepas pemergian Jesus, beginilah amalan para pengikutnya:

      “Tiap-tiap hari mereka berkumpul di Rumah Tuhan”

      (Kisah Rasul-rasul 2:46)

      Kalau benarlah Jesus pernah mengajarkan para pengikutnya bahawa dirinya Tuhan, sudah tentulah mereka akan diusir daripada saumaah bahkan Rumah Tuhan yang menjadi tempat ibadah orang-orang Yahudi. Maksudnya, para pengikut Jesus masih kekal dalam agama Yahudi dan tidak pernah menolak hukum-hukum Taurat.

      Kalau benarlah cukup dengan percaya sahaja untuk masuk syurga, mengapa para hawari Jesus setiap hari mengusahakan ibadah? Padahal mereka sudah amat percaya dengan Jesus, tetapi bukan sebagai Tuhan.

      “Bapa yang mengutus aku, Dialah yang bersaksi tentang aku, kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat.”

      (Yohanes 5:37)

      Siapapun tidak pernah mendengar suara atau melihat rupa Tuhan, padahal murid-murid Jesus selalu mendengar suaranya dan melihat rupanya. Maka Jesus tidak sama dengan Bapa, dia bukan Tuhan.

      “Mengapa kamu memanggil aku yang baik, kerana tidak ada seorang pun yang baik melainkan satu iaitu Allah.”

      (Matius 19:17)

      Jesus tidak mengakui dirinya baik, kerana baginya yang betul-betul baik hanyalah Allah sahaja. Tidak pula disebutkan “melainkan tiga iaitu Bapa, Roh Kudus dan Aku”.

      “Lalu mereka membawanya (budak yang dirasuk roh jahat) kepadanya (kepada Jesus). Waktu roh itu melihat Jesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa (terus kena histeria). Lalu Jesus bertanya kepada ayah anak itu: “SUDAH BERAPA LAMA DIA SEBEGINI?” Jawabnya: “Sejak masa kecilnya.”

      (Markus 9: 20-21)

      Pelik. Tuhan tidak tahu sejak bila tubuh budak itu dimasuki roh jahat hingga terpaksa bertanya pula kepada hamba-Nya barulah dia tahu. Bagaimana hamba lebih tahu daripada Tuhan?

      “Namun akan hari (terjadi)nya (kiamat) atau ketikanya itu tidak diketahui oleh seorang jua pun, baik segala malaikat yang di syurga pun tidak, anak (Jesus) itu pun tidak, HANYALAH BAPA SAHAJA.”

      (Markus 13: 32)

      Jesus mengakui dia dan para malaikat tidak tahu bilakah hari kiamat (iaitu salah satu perkara ghaib) akan berlaku. Hanya Bapa saja yang tahu. Maksudnya Roh Kudus juga tidak tahu. Maka Jesus dan Roh Kudus bukanlah Tuhan. Bukankah sepatutnya Jesus mengatakan: “ hanyalah Bapa, Aku dan Roh Kudus saja yang tahu.”?

      Bandingkan dengan ayat Perjanjian Akhir- Al Quran:

      “Katakanlah: Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah.”

      ( Surah An-Naml: 25)

      “Maka aku tidak boleh berbuat suatu apa pun mengikut kemahuanku sendiri, sebagaimana YANG AKU DENGAR (daripada Tuhan) sebegitulah aku hukumkan, dan hukumku itu adalah adil kerana aku tidak cuba menurut kemahuanku sendiri MELAINKAN KEMAHUAN BAPA yang mengutus aku.”

      (Yohanes 5:30)

      Jesus tidak boleh berbuat sesuatu mengikut kehendaknya. Dia terpaksa mematuhi kehendak Tuhan yang didengarnya (diterimanya) daripada Tuhan sahaja. Seandainya Jesus sudah 100% Tuhan, tak perlulah dia “mendengar”, cukuplah dia berbisik dalam dirinya sendiri. Apabila dikatakan dia hanya “mendengar”, maksudnya dia mendengar daripada peribadi/ individu yang lain.

      Dikatakan juga bahawa semuanya adalah kemahuan Bapa sahaja, bukan kemahuan Anak ataupun Roh Kudus. Ini menunjukkan Anak dan Roh Kudus tidak sama dengan Bapa, iaitu Tuhan.

      “Jika kamu mengasihi aku, kamu akan bersukacita kerana aku pergi kepada Bapa, oleh sebab Bapa lebih besar daripada aku.”

      (Yohanes 14:28)

      “Pergi kepada Bapa” menunjukkan Jesus dan Bapa adalah dua peribadi yang berlainan. Untuk sampai kepada Bapa, Jesus terpaksa “pergi”.Presiden Suharto hendak pergi kepada Presiden Suharto, bolehkah? Mustahil berlaku kecualilah Presiden Suharto yang pertama dan Presiden Suharto yang kedua itu orang yang berlainan, barulah berhasil.

      Dalam ayat ini juga dikatakan bahawa Bapa adalah lebih besar daripada Jesus, lebih besar daripada Anak. Ayat ini jelas menunjukan Jesus bukan Tuhan. Bukankah sepatutnya Jesus mengatakan: “… oleh sebab Bapa, Anak dan Roh Kudus sama besar?”

      Setelah berkata demikian, Jesus mengadah ke langit lalu berkata, “Ya Bapa, sekarang tibalah saatnya. Muliakanlah AnakMu, supaya Anak pun boleh memuliakan Bapa””

      (Yohanes 17:1)

      Mengapa Jesus memohon doa dengan menghadap ke langit? Bukankah ketika itu dia sendiri sudah 100% Bapa, 100% Tuhan? Sepatutnya dia berdoa dengan melihat cermin atau menundukkan muka melihat dadanya.

      “Pada masa itu Jesus naik ke bukit untuk berdoa. Di situ dia berdoa kepada Allah semalam-malaman.”.

      (Lukas 6:12)

      Mengapa Jesus tidak berdoa kepada dirinya tetapi kepada Allah?

      Kisah Jesus memberi makan lebih lima ribu orang hanya dengan lima keping roti dan dua ekor ikan:

      “Lalu disuruhnya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambilnya lima roti dan dua ikan itu, JESUS MENENGADAH KE LANGIT dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-muridnya membahagi-bahagikannya kepada orang banyak.

      (Matius 14: 19)

      “Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.”

      (Matius 14: 21)

      Mengapa perlu Jesus memohon untuk melakukan mukjizat itu dengan meminta kepada “Yang Di Langit”? Bukankah dia Tuhan? Ada umat Kristian yang cuba mengelak dengan mengatakan kononnya Jesus hendak memberikan contoh kepada anak muridnya. Namun anak muridnya tidak pula berdoa seperti yang dilakukan Jesus, hanya dia seorang saja. Maka ini bukanlah hendak menunjukkan contoh.

      “Jesus pergi lebih jauh sedikit lalu meniarap di tanah dan berdoa, “Ya Bapa, jika boleh, jauhkanlah cawan penderitaan ini daripadaku! Tetapi janganlah turut kehendakku melainkan kehendak Bapa sahaja”.”

      (Matius 26:39)

      Sewaktu Jesus berdoa ini, dia sudah hampir ditangkap oleh musuh-musuhnya untuk disalibkan. Dalam bahasa mudahnya, doa di atas berbunyi: “Oh Tuhan, kalau boleh Engkau selamatkanlah aku daripada ditangkap dan disalibkan oleh mereka, kalau boleh. Namun kalau selepas ini aku ditangkap dan disalib juga, aku redha sebab semuanya adalah kehendak Engkau. Cuma kalaulah boleh dielakkan, tolonglah engkau elakkan. Kalau tak boleh, tidak mengapa.” Begitulah ertinya doa Jesus.

      Adakah ini doa Jesus kepada dirinya sendiri? Tentu bukan. Jesus sendiri mengatakan yang kehendak Tuhan dan kehendaknya adalah dua kehendak yang berlainan.

      “Semasa Jesus hidup di bumi ini, dia memohon dengan seruan dan tangisan kepada ALLAH YANG BERKUASA MENYELAMATKAN DIA (JESUS) DARIPADA KEMATIAN. Oleh kerana Jesus merendah diri dan taat kepada Allah, Allah mendengarkan permintaannya.”.

      (Matius 26:39)

      Kepada siapa Jesus menyeru dan menangis? Kepada Allah. Siapakah yang berkuasa menyelamatkan Jesus daripada kematian? Allah! Jesus yang kononnya 100% Tuhan itu tidak ada kuasa untuk menyelamatkan diri sendiri daripada kematian.

      Oleh kerana Jesus merendah diri dan taat kepada Allah, maka Allah “mendengar” permohonannya. Apakah kalau seorang yang sombong dan tidak taat berdoa, Allah tak boleh dengar? Tidak. Siapa saja yang berdoa sama ada baik atau jahat tetap berada dalam pendengaran Allah.

      Jadi, apakah maksudnya “Allah mendengar permintaannya”? Maksudnya Allah kabulkan permintaannya untuk selamat daripada diseksa dan disalib. Ayat ini juga membuktikan Jesus tidak disalib.

      “Kemudian kata Jesus kepada mereka (murid-muridnya): Hatiku amat dukacita seolah hampir-hampir mati rasaku, tinggallah kamu di sini dan berjagalah bersama-sama denganku.”

      (Matius 26:38)

      Jika benar Jesus itu Tuhan, mengapakah badan ketuhanan Jesus tidak mampu menjaga dan mententeramkan badan kemanusiaannya hinggakan Jesus berasa sedih dan takut ketika dia hampir ditangkap oleh musuh-musuhnya?. Dia terpaksa pula meminta bantuan murid-muridnya untuk berkawal. Tak cukupkah kuasanya sebagai Tuhan 100% untuk menjaga dirinya?

      Sewaktu Jesus disalib, orang yang lalu-lalang berkata kepadanya:

      “Hai engkau yang mahu merobohkan Bait Suci dan hendak membangunnya kembali dalam masa tiga hari, selamatkanlah dirimu jika benar engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!”

      (Matius 27: 40)

      “Baiklah dia (Jesus) turun daripada salib itu dan kami akan percaya kepadanya.”

      (Matius 27: 42)

      Masalahnya, mengapa Jesus selaku Tuhan itu tidak mampu melakukan sesuatu yang luarbiasa lalu turun daripada salib tersebut untuk sementara waktu? Bukankah kedatangan Tuhan adalah untuk menyelamatkan umat manusia? Bukankah Dia hendak manusia mengenali, mengasihi dan menyembahnya sebagai Tuhan? Apalah salahnya turun sekejap secara luarbiasa dan kemudian disalibkan untuk kali kedua?

      Bukankah dengan cara begini akan menambah bilangan orang-orang yang percaya? Bukankah ia dapat membuktikan keTuhanannya? Seandainya Jesus dengan kuasa-Nya sebagai Tuhan turun sekejap daripada salib itu, pasti orang yang lalu-lalang menerimanya sebagai Tuhan. Hanya itu saja bukti yang mereka mahukan.

      Mengapa Jesus tidak melakukannya? Jika kita mengatakan yang tersalib itu Jesus, maka ternyata dia bukan Tuhan. Kalau kita mengatakan yang tersalib itu bukan Jesus tetapi orang lain, maka doktrin penebusan dosa dan penyaliban tertolak. Kita terpaksa memilih salah satu.

      “Setelah kematian orang yang disalib, kubur-kubur terbuka dan banyak orang kudus (suci) yang telah meninggal bangkit.’

      (Matius 27:52)

      Kononnya Jesus memang Tuhan kerana berjaya bangkit daripada kematian. Tapi ayat di atas menunjukkan bukan Jesus seorang saja yang mampu bangkit daripada kematian. Jadi, kemampuan Jesus melawan kematian itu bukanlah perkara luar biasa sangat hingga menjadikan dirinya Tuhan. Begitu juga dengan kemampuan Yohanes Pembaptis:

      “Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: “Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari kalangan orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.”

      (Matius 14: 2)

      Kata Tuhan:

      “Inilah HAMBA-KU yang telah aku pilih”.

      (Matius 12:18)

      Jesus hanyalah hamba Tuhan sebagaimana manusia lain.

      “Memang benar Herodes dan Pontius Pilatus mengadakan pertemuan dengan orang bukan Yahudi dan orang Israel di kota ini untuk melawan Jesus,HAMBA-MU yang suci”

      (Kisah Rasul-rasul 4:27 RSV)

      “Jesus berkata kepada mereka, “Seandainya ALLAH BENAR-BENAR BAPA KAMU, tentu kamu akan mengasihi aku kerana aku datang daripada Allah. Aku tidak datang dengan kehendakku sendiri, tetapi Dialah yang mengutus aku”.”

      (Yohanes 8:42)

      Mengapa Jesus tidak mengatakan: “Seandainya AKU benar-benar Bapa kamu…” tetapi berkata : “Seandainya ALLAH benar-benar Bapa kamu”? Jesus tidak pernah mengakui dirinya sebagai Bapa, menunjukkan dia bukan Tuhan. Mereka tidak setara.

      Mengapa Jesus mengatakan: “… aku datang daripada Allah?” Bukankah sepatutnya dia mengatakan: “…Aku datang sebagai Allah” atau “Akulah Allah yang datang”?

      Jesus juga mengakui yang dia datang bukan dengan kehendaknya sendiri, dia diutus- dipaksa datang. Dia tidak boleh memilih untuk tidak datang. Apakah Tuhan tidak boleh memilih mengikut kehendak hatinya? Apakah Tuhan boleh dipaksa pergi ke sana-sini?

      Ayat ini jelas menunjukkan Jesus bukan Tuhan dan bukan Bapa.

      Sokongan Perjanjian Akhir-Al Quran:

      “…Al Masih Isa putera Maryam adalah utusan Allah..”

      (Surah An-Nisaa: 171)

      “Dan ketika Isa putera Maryam berkata: “Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu.”

      (Surah as-Saff: 6)

      “Jesus yang tuan-tuan salibkan sudah DIBANGKITKAN DARI KEMATIAN OLEH ALLAH yang disembah nenek-moyang kita. Allah mengangkatnya ke tempat yang berkuasa di sebelah kanan-Nya, untuk menjadi Putera dan Penyelamat, supaya umat Israel mendapat peluang bertaubat dan beroleh pengampunan dosa.”

      (Kisah Rasul-rasul 5:30-31)

      Siapakah yang membangkitkan Jesus? Jawapannya Allah. Mengapa Jesus tidak membangkitkan dirinya sendiri kalau benar dia Tuhan?

      Siapa yang mengangkat Jesus? Tuhan. Mengapa Jesus tak boleh mengangkat dirinya sendiri kalau benar dia Tuhan?

      Siapakah yang diberi peluang oleh Tuhan untuk bertaubat dan diampunkan dosa? Jawapannya “umat Israel” sahaja, bukan semua umat manusia.

      Ada seorang yang minta kepada Jesus agar dua orang anaknya dijanjikan tempat di dalam syurga, seorang di kanan Jesus sementara seorang lagi di kirinya. Ternyata Jesus tidak ada kuasa untuk berbuat demikian dengan katanya:

      “Jesus berkata kepada mereka: “Cawanku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kananku atau di sebelah kiriku, AKU TIDAK ADA HAK untuk memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang telah DITENTUKAN OLEH BAPAKU.”

      (Matius 20: 23)

      Hanya Bapa iaitu Tuhan sebenar yang ada hak untuk menentukan tempat di dalam syurga, bukannya Jesus. Malah dia juga memanggil Bapa sebagai “Bapaku”, bukannya “Bapa kamu semua iaitu Aku.”

      “Maka berkatalah Jesus kepadanya (kepada Iblis): “Nyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau mesti menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

      (Matius 4: 10)

      Bukankah sepatutnya Jesus mengatakan: “Engkau Iblis mesti menyembah Aku- Allah dan Tuhanmu, dan hanya kepada Aku sajalah engkau berbakti.”?

      Sokongan Al Quran:

      “Ada di antara manusia yang mengambil selain daripada Allah sebagai sekutu-sekutu, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, sedangkan orang-orang beriman itu lebih cinta kepada Allah.”

      (Surah Al-Qasas: 57)

      “Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Jesus lalu, maka merekapun berseru: “Tuan, Anak Daud, kasihanilah kami!” Tetapi orang banyak itu menegur mereka supaya mereka diam. Namun mereka semakin keras pula berseru, katanya: “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!” Maka Jesuspun berhenti dan memanggil mereka. Katanya: “APA YANG KAMU MAHU AKU LAKUKAN untuk kamu?” Jawab mereka: “Tuan, (jadikanlah) supaya mata kami dapat melihat.” Maka TERGERAKLAH HATI JESUS oleh belas kasihan, lalu dia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka dapat melihat lalu terus mengikutinya.”

      (Matius 20: 30-34)

      Bagaimana Jesus selaku Tuhan tidak tahu apa niat kedua-dua orang buta itu memanggilnya? Mustahil Tuhan tidak tahu niat hamba-Nya. Mengapa hanya setelah dirayu baru tergerak hatinya untuk merasa belas kasihan?

      “Pada pagi-pagi hari dalam perjalanannya kembali ke kota, Jesus merasa lapar. Dekat jalan dia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi dia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Katanya kepada pohon itu: “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!” Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.”

      (Matius 21: 18-19)

      Tuhan lapar dan hendak makan buah ara. Tapi Tuhan itu tidak tahu sama ada pokok ara tersebut berbuah atau tidak! Betulkah ini Tuhan? Setelah pergi dekat barulah diketahui-Nya yang pohon itu tidak berbuah. Rupanya penglihatan dan pengetahuan Tuhan iaiti Bapa, Jesus dan Roh Kudus terbatas setakat beberapa meter sahaja. Bukankah penglihatan dan pengetahuan Tuhan sepatutnya seluas alam semesta malah lebih luas lagi?

      Setelah diketahui-Nya tak ada buah, maka dikutuknya pokok tersebut. Inikah moral yang hendak ditunjukkan? Apabila orang tak mahu menolong kita maka kita terus menyumpahnya? Mengapa Tuhan menunjukkan moral sebegini?

      Tuhan amat berkuasa. Mengapa Jesus selaku Tuhan tidak mampu memerintahkan : “Engkau berbuahlah ketika ini juga” lalu segera terbit buah? Selepas itu mereka sama-sama bersyukur, barulah ada moralnya.

      Saya pernah membahaskan hal ini dengan beberapa orang penganut agama Kristian, dan ternyata mereka tidak mampu untuk mempertahankan keTuhanan Jesus.

      “Pada waktu itu berkatalah Jesus: “AKU BERSYUKUR KEPADA-MU BAPA- TUHAN LANGIT DAN BUMI, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.”

      (Matius 11: 25)

      Siapakah yang diiktiraf oleh Jesus sebagai Tuhan langit dan bumi? Dirinya? Bukan. Roh Kudus? Bukan? Jawapannya ialah Bapa sahaja. Jelaskan?

      Ketika ditanya oleh ahli-ahli Taurat:

      12:29 “Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah hai orang Israel, TUHAN ALLAH KITA, Tuhan itu esa.”

      12:30 “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.”

      12:31 “Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”

      12:32 “Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “TEPAT SEKALI GURU, benar katamu itu, BAHAWA DIA (TUHAN) ESA, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali DIA.”

      (Markus 12: 29-32)

      Mengapa Jesus mengatakan “Tuhan Allah kita”, bukannya “Tuhan Allah kamu” atau “Aku Allah kamu”? Kerana Jesus bukan Tuhan. Dia sendiri mengakui Tuhan Allah KITA, termasuklah dirinya sendiri.

      Mengapa ahli-ahli Taurat itu mengatakan “Tepat sekali guru” dan bukan pula “Tepat sekali Tuhan”? Kerana Jesus bukan Tuhan. Bukan 100% Tuhan 100% manusia tetapi hanya 100% manusia.

      Mengapa mereka mengatakan “Bahawa Dia itu Esa” dan bukannya “Bahawa Engkau itu Esa”? Kerana Jesus bukan Tuhan.

      “Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang dirasuk roh jahat (jin). Orang itu berteriak:”Apa urusanmu dengan kami, hai Jesus orang Nazareth? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa engkau: Yang Kudus DARIPADA ALLAH.”

      (Markus 1: 23-24)

      Roh jahat (menurut Islam itu adalah jin dan syaitan) dalam tubuh orang itu pun tahu Jesus hanyalah orang suci yang diutus oleh Allah. Bukankah sepatutnya roh jahat itu mengatakan: “Aku tahu siapa Engkau- Yang Maha Kudus iaitu Allah.”

      “Bukannya setiap orang yang menyeru aku (sebagai) Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam kerajaan syurga, (tetapi) hanyalah orang-orang yang melaksanakan kehendak Bapaku yang di syurga.”

      (Matius 7:21)

      Siapakah yang akan masuk syurga antara orang-orang yang memanggil Jesus sebagai Tuhan ataupun orang-orang yang mengikut segala perintah Bapa? Pastinya yang melaksanakan kehendak Bapa sahaja yang layak ke syurga. Maka sesiapa yang menjadikan Jesus sebagai Tuhan, dia tidak akan masuk ke syurga.

      “Kata Yesus kepadanya: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada BAPAKU DAN BAPAMU, kepada ALLAHKU DAN ALLAHMU.”

      (Yohanes 20: 17)

      Kalau ayat semudah ini tidak mampu difahami, bagaimana hendak memahami perumpamaan-perumpaaan yang diucapkan Jesus.

      Siapakah Bapa kepada Jesus dalam ayat ini?

      Jawapan: _____________________

      Siapakah Allah kepada Jesus dalam ayat ini?

      Jawapan: _____________________

      Keterangan Al Quran:

      “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampunkan dosa orang yang mempersekutukan-Nya dengan sesuatu.”

      (Surah An-Nisa’: 116)

      Jesus Hanyalah Seorang Nabi

      “Dia Jesus, NABI dari Naserat di Galilea”, jawab orang ramai yang mengiringi Jesus.”

      (Matius 21:11)

      “Apakah yang telah berlaku?”, tanya Jesus. “Perkara-perkara yang telah berlaku kepada Jesus, orang Nasaret itu”, jawab mereka. “Dia seorang NABI DI SISI ALLAH dan di mata semua orang”.”

      (Lukas 24:19)

      “Wanita itu berkata: “Sekarang saya tahu tuan seorang NABI”.”

      (Yohanes 4:19)

      “Apabila orang ramai melihat mukjizat yang dilakukan oleh Jesus, mereka berkata, “Sesungguhnya dia NABI, yang diharapkan datang ke dunia”.”

      (Yohanes 6:14)

      “Beberapa orang yang mendengar kata-kata Jesus berkata, “Orang ini pasti NABI itu”.”

      (Yohanes 7:40)

      “Oleh itu orang Farisi di situ bertanya lagi kepadanya, “Kamu berkata dia mencelikkan matamu. Baiklah, apakah pendapatmu tentang dia?”. “Dia NABI”, jawabnya.”

      (Yohanes 9:17)

      “Maka Nabi Isa berkata kepada mereka: “Seorang Nabi (merujuk dirinya) dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.”

      (Markus 6:4)

      Kesimpulan

      Sebegitu banyak bukti yang menunjukkan Jesus bukan Tuhan, maka dia bukanlah Tuhan. Malah sesiapa yang memperTuhankannya tidak akan dapat masuk ke dalam syurga. Itulah janji Jesus.

      Pesan Al Quran- The Last Testament:

      “Dan janganlah engkau mengikut apa yang engkau tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.”

      (Surah Al-Isra’: 36)

      SUMBER :http://jesustuhan.blogspot.com/

      Disebut trinity (English) atau trinitas (Indonesia). Dalam Persidangan Nicea 325 M, gereja Trinitari (pendokong fahaman triniti) dengan sokongan pemerintah mengemukakan doktrin “homoousious” yang bererti Bapa, Anak (Jesus) dan Roh Kudus adalah “SETARA, SAMA ABADI & SAMA PENTING”. Lebih dikenali sebagai “3 dalam 1” dan “1 dalam 3”. Doktrin ini dikenali sebagai “Creed of Nicea”.

      …kita menyembah satu tuhan di dalam Triniti dan Triniti adalah satu… kerana hanya terdapat satu orang daripada Bapa, satu lagi daripada Anak, dan satu lagi daripada Roh Suci, semuanya adalah satu… Tiada tiga Tuhan, tetapi satu Tuhan… ketiga-tiga orang sama abadi dan setara antara satu sama lain.

      (Petikan “Athanasian Creed”).

      Kemudian doktrin ini diperkukuhkan pada Sidang Constantinople pada tahun 381 Masehi. Trias pertama kali disebutkan pada tahun 180 oleh Theophilus dari Antiochia, namun ini bukanlah Trinitas sungguhpun ia telah diterjemahkan sebagai Trinitas oleh mereka yang berkepentingan.

      Dikatakan Jesus 100% Tuhan. Adakah Bapa 100% Jesus? Adakah Roh Kudus 100% Bapa? Adakah Roh Kudus 100% Jesus?

      Jawapan: __________________

      Gereja-gereja Unitari (pendokong fahaman bahawa Bapa sahaja yang mesti disembah sebagai Tuhan) telah ditindas selepas itu dengan pelbagai kezaliman. Apa sahaja dokumen Bible dan Gospel yang masih ada pada mereka dirampas dan dimusnahkan, dengan harapan agar fahaman Unitari pupus.

      Namun usaha golongan Unitari untuk mentauhidkan Allah (iaitu Bapa) dan mengekalkan ajaran Jesus tak kurang hebat. Apabila Bible/ Al Kitab dan logik dijadikan kayu ukuran, sentiasa sahaja golongan Unitari berjaya mematahkan hujah-hujah golongan Trinitari. Oleh kerana gereja Trinitari dan pemerintah tidak mampu lagi untuk membuktikan fahaman mereka menggunakan Bible ataupun logik, mereka memperkenalkan “beriman secara buta” atau “beriman secara misteri”.

      Antara hujahnya, Tuhan itu tidak boleh difikirkan kerana tak akan sampai pemikiran manusia untuk memahami triniti, maka percaya sajalah, jangan disoal-soal. Ada juga mengatakan kononnya triniti atau tidak tak penting. Yang penting ialah mengasihi Tuhan Jesus dengan sepenuh hati, pasti akan masuk ke syurga. Pemerintah memaksa orang ramai untuk “beriman buta” atau “iman misteri”. Sesiapa yang berani mempersoalkannya dianggap sesat, diseksa ataupun dibunuh.

      “Oleh yang demikian seseorang yang mahu diselamatkan mestilah mengimani triniti…

      (Petikan “Athanasian Creed”).

      Amaran Bible:

      “Siapa yang ada telinga, hendaklah dia mendengar!”

      (Matius 13: 43)

      “Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”

      (Markus 4: 23)

      “Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi.”

      (Markus 8: 18)

      Tidak boleh beriman secara buta sahaja, atau secara misteri sahaja. Kita mestilah mengambil tahu apa pandangan orang tentang agama kita, barulah kita tahu di mana betul salahnya. Tetapi kita sedia maklum:

      “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit saja yang terpilih.”

      (Matius 22: 14)

      Bolehkah beriman secara “buta’ atau secara ‘misteri’ tanpa perlu difikir-fikir lagi? Jesus memberikan jawapannya:

      “Kasihilah Tuhan kamu… DENGAN SELURUH AKAL”

      (Markus 12:30)

      “Memang mengasihi Dia (Tuhan) dengan segenap hati dan DENGAN SEGENAP PENGERTIAN dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.”

      (Markus 12: 33)

      Tidak boleh beriman atas dasar kasih begitu sahaja, tetapi mesti juga menggunakan akal fikiran sepenuhnya. Barulah tahu yang mana betul yang mana salah.

      Kita juga diajar:

      “Allah adalah Allah yang suka akan ketertiban, bukan kekeliruan”.

      (Korintus 1 14:33)

      Doktrin triniti ini amat mengelirukan, bukan golongan bawahan sahaja tetapi juga golongan atasan agama Kristian sedangkan Tuhan sudah berkata yang Dia tidak suka akan kekeliruan. Ini menunjukkan doktrin triniti ada masalah.

      “Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahsia yang tidak akan tersingkap.”

      (Markus 4: 22)

      Malangnya misteri, kebenaran dan logik triniti masih tidak dapat dihuraikan dan terus menjadi rahsia. Percaya saja, tak perlu difikir-fikir- kata mereka.

      Dijawab pula oleh pendokong-pendokong Triniti, “Bukankah Tuhan itu Maha Hebat. Dia terlalu hebat hingga tidak mampu difikirkan dan dihuraikan oleh otak manusia. Kalau dia boleh difikir-fikirkan, maka itu bukan Tuhan namanya. Oleh sebab itu, percaya sajalah triniti dan anda akan selamat” Mereka berselindung di sebalik misteri dan keghaiban.

      Memang benar, mustahil kita dapat memikirkan zat Tuhan tetapi kita boleh memikirkan apakah sifat-sifat yang layak dan sifat-sifat yang tak layak bagi Tuhan. Mustahil Tuhan diberanakkan. Mustahil Tuhan kalah bergusti dengan manusia. Mustahil Tuhan menyesal. Mustahil Tuhan tidak tahu apa akan terjadi pada masa depan. Mustahil Tuhan menunggang Kerub yang digambarkan sebagai anak-anak gadis tidak berpakaian. (* Semua penyataan ini ada dalam Bible. Dibahaskan dalam tajuk “Benarkah Ini Tuhan” di belakang nanti).

      Juga agak menghairankan, mengapa mesti disebut secara berurutan ,”Dengan nama Bapa, Anak dan Roh Kudus”? Kalau ketiga-tiganya sama setara, sebut yang mana dahulu pun tak ada masalah. Mengapa ragu-ragu untuk menyebutkan: ‘Dengan nama Roh Kudus, Jesus dan Bapa” atau “Dengan nama Jesus, Roh Kudus dan Bapa.”

      Hairan lagi. Kalau ketiga-tiganya peribadi yang sama, mengapa tidak disebutkan seorang saja? Bukankah salah seorang daripada Bapa, Jesus dan Roh Kudus adalah 100% Tuhan, merangkumi ketiga-tiganya sekali? Sepatutnya cukuplah kalau disebutkan: “Dengan nama Roh Kudus” sahaja atau “Dengan nama Bapa” sahaja.

      “Tak seorangpun dapat mengabdikan dirinya kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.”

      (Matius 6: 24)

      Kalau benar ketiga-tiganya setara, kasih kita mestilah sama banyak kepada ketiga-tiganya. Mengapa Jesus yang lebih banyak disebut-sebut dan diagungkan sedangkan Roh Kudus sesekali sahaja? Mengapa Jesus yang dilebihkan?

      Bible Telah Diubah

      Dalam diam-diam, golongan Trinitari berusaha juga untuk menunjukkan yang fahaman triniti disokong oleh Bible, khususnya Perjanjian Baru. Berikut adalah ubahsuai yang mereka lakukan.

      “Pergilah kepada semua bangsa di seluruh dunia dan jadikanlah mereka pengikutku. Baptiskanlah mereka dengan menyebut nama Bapa, Anak, dan Roh Suci.”

      (Matius 28: 19)

      Ayat asalnya berbunyi:

      “Baptistkanlah mereka dengan menyebut namaku.”

      “Semua, kecuali sarjana-sarjana yang paling konservatif, bersetuju bahawa sekurang-kurangnya bahagian akhir perintah tersebut (iaitu Bapa, Anak dan Roh Suci) telah ditambah kemudian. Formula ini tidak dijumpai di mana-manapun dalam Perjanjian Baru, dan dengan merujuk kepada bukti yang ada kita dapati bahawa Gereja pada zaman awal tidak membaptiskan orang menggunakan perkataan-perkataan ini – pembaptisan dilakukan atas nama Jesus sahaja.”

      (“For Christ’s Sake”, Tom Harpur, m.s. 103)

      “Telah dibahaskan bahawa ayat asal berbunyi “membaptiskan mereka atas namaku”, yang kemudiannya ditokok supaya selari dengan dogma yang dipegang. Malahan, pandangan utama yang diutarakan oleh sarjana-sarjana Kristian yang kritikal dan Unitari pada abad ke sembilan belas telah menyatakan pendirian sarjana-sarjana utama sehingga tahun 1919, semasa ulasan Peake mula-mula diterbitkan: ‘Pada zaman awal, Gereja tidak mengamalkan arahan sejagat ini, kalau pun mereka tahu mengenainya. Perintah pembaptisan atas tiga nama adalah penambahan terkemudian kepada doktrin'”

      (“For Christ’s Sake”, Tom Harpur, m.s. 103)

      Ini disahkan di dalam “Peake’s Commentary on the Bible” yang menjadi rujukan wajib pelajar-pelajar Bible:

      Misi ini diterangkan menggunakan bahasa gereja dan kebanyakan pengulas was-was sama ada formula Trinitari adalah asli dalam Gospel Matius ini, memandangkan ia tidak ditemui di tempat-tempat lain dalam Perjanjian Baru dan Perjanjian Baru menceritakan bahawa pembaptisan dilakukan atas nama Tuhan Jesus (contohnya Kisah Rasul-rasul 2:38, 8:16 dan lain-lain).

      Apa kata Peter/ Petrus, salah seorang hawari Jesus dalam Perjanjian Baru:

      “Petrus menjawab, “Hendaklah setiap orang di kalangan saudara bertaubat daripada dosa, lalu DIBAPTIS DENGAN NAMA JESUS KRISTUS, supaya dosa saudara-saudara diampunkan…”

      (Kisah Rasul-rasul 2:38)

      Takkanlah Petrus yang berjawatan hawari Jesus sengaja membaptis dengan nama Jesus sahaja kalau benar Jesus mengajarnya membaptist dengan nama Bapa, Anak dan Roh Kudus!

      Ada lagi yang mereka ubah dalam Perjanjian Baru untuk menegakkan fahaman triniti tetapi berjaya dikesan.

      “Saksi-saksi di syurga ialah Bapa, Firman (Jesus juga dipanggil Firman) dan Roh Suci – ketiga-tiganya adalah satu”

      (Yohanes 5:7)

      Setelah zaman-berzaman umat Kristian mengimani ayat ini, tiba-tiba hampir semua versi terbaru Bible seperti The New Revised Standard Version, The New American Standard Bible, New English Bible, Philips Modern English Bible dan sebagainya membuang ayat ini. Kenapa? Kerana ayat-ayat ini adalah penambahan kemudian untuk menguatkan doktrin triniti. Akhirnya mereka sendiri membuang ayat ini.

      Teks mengenai saksi di syurga tidak terdapat di dalam mana-mana manuskrip Greek yang ditulis sebelum abad ke lima belas. Ia tidak dipetik oleh mana-mana penulis eklesiastikal, tidak juga oleh bapa-bapa Latin yang awal walaupun ketika membincangkan tajuk-tajuk yang memerlukan mereka merujuk kepada autoriti ayat tersebut. Oleh itu, terbukti bahawa AYAT INI ADALAH PALSU.

      (Benjamin Wilson dalam “Emphatic Diaglot”)

      Teks mengenai tiga saksi di syurga di dalam Perjanjian Baru adalah tidak tulen.

      (“The Interpreter’s Dictionary of the Bible”, Vol. 4, m.s. 711, Abingdon Press)

      Yohanes 1 5:7 KJV berbunyi : ‘Saksi-saksi di syurga ialah Bapa, Firman, dan Roh Suci – ketiga-tiganya merupakan satu’, tetapi INI ADALAH SISIPAN yang tidak dapat dikesan sebelum penghujung abad keempat.

      (“The Interpreter’s Dictionary of the Bible”, Jilid. 4, m.s. 871, Abingdon Press)

      “Di dalam Textus Receptus (di dalam KJV), 1 Yohanes 5:7, kelihatan seolah-olah Yohanes telah sampai kepada doktrin triniti dalam bentuk yang jelas (Bapa, Firman dan Roh Suci), tetapi teks ini jelas sekali adalah suatu sisipan kerana ia TIDAK TERKANDUNG DALAM MANUSKRIP GREEK YANG ASAL.”

      (“The Eerdmans Bible Dictionary”, disunting oleh A.C. Myers, m.s. 1020)

      “Tiga saksi tersebut telah dimasukkan ke dalam Perjanjian bahasa Greek dengan cermat oleh Erasmus, melalui penipuan penyunting-penyunting Komplutensia; melalui penipuan atau kesilapan tipografi, melalui pemalsuan oleh Robert Stephens, dan salah faham oleh Theodore Beza.”

      (“Decline and Fall of the Roman Empire” Gibbon, m.s. 418)

      Seorang sarjana Britain, iaitu Richard Porson, yang sezaman dengan Edward Gibbon mempertahankan penemuannya; beliau juga telah menerbitkan bukti kukuh yang tidak dapat dipertikaikan bahawa Yohanes 1 5:7 ditambah buat pertama kalinya ke dalam Bible oleh Gereja pada tahun 400 Masihi.

      (“Secrets of Mount Sinai”, James Bently, m.s. 30-33).

      “Sisipan TIGA SAKSI tidak dicetak di dalam RSV, dan ini adalah tindakan yang tepat. Ia memetik saksi di syurga Bapa, logos dan Roh Suci, tetapi tidak pernah digunakan oleh golongan Trinitari semasa kontroversi awal. Tiada manuskrip Greek yang sahih yang mengandungi ayat ini. Ia mula-mula muncul dalam teks Latin pada penghujung abad ke-14, kemudiannya di dalam Vulgate dan akhir sekali di dalam PB Erasmus.”

      (Peake’s Commentary on the Bible)

      . Malangnya, sehingga ke hari ini Bible yang dimiliki oleh kebanyakan penganut Kristian, iaitu Bible King James yang popular, tidak teragak-agak memasukkan ayat ini sebagai kata-kata Tuhan yang telah diilhamkan. Tiada sebarang nota kaki dibuat. Mereka mahu dunia percaya bahawa itu memang datang daripada Tuhan.

      Melakukannya dalam keadaan orang tidak tahu, itu perkara biasa. Tapi melakukannya dalam keadaan orang ramai sudah tahu perkara sebenar, memang menghairankan

      “Triniti Tuhan ditakrifkan oleh Gereja sebagai kepercayaan bahawa Tuhan adalah tiga peribadi yang wujud dalam satu sifat. Kepercayaan ini hanya muncul pada abad keempat dan kelima selepas Masihi, dan oleh itu, bukanlah kepercayaan biblikal yang jelas dan formal.”

      (“The Dictionary of the Bible”, J.L. McKenzie, m.s. 899

      Bible Sebagai Bukti

      “Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atasnya (Jesus). Dan terdengarlah suara dari langit: “Engkaulah anak-Ku yang Ku-kasihi, kepadamulah Aku berkenan.”

      (Lukas. 3:22)

      Renung-renungkan. Roh Kudus sedang turun dari langit dan ketika itu Roh Kudus mengubah dirinya menjadi burung merpati. Jesus pula sedang berada di bumi manakala Bapa yang berada di syurga sedang berkata-kata. Anda melihat ketiga-tiga individu di atas sebagai tiga individu atau satu individu? Tiga badan atau satu badan? Tiga tempat atau satu tempat? Tiga peranan atau satu peranan?

      Sekiranya Jesus sudah 100% Tuhan, mengapa dia perlu wahyu daripada Bapa di syurga? Mengapa mesti Roh Kudus menghantar wahyu? Sepatutnya tak payahlah dihantar-hantar lagi kerana wahyu itu datangnya daripada Jesus sendiri!

      “Apabila seseorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia (iaitu Jesus), ia akan diampuni; tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.”

      (Markus 12:36)

      Sesiapa yang menentang Jesus, orang itu boleh diampunkan. Tetapi sesiapa yang menentang Roh Kudus, tidak akan diampuni. Kan jelas ini membuktikan Jesus dan Roh Kudus bukan peribadi yang satu tetapi berlainan. Jesus bukan 100% Roh Kudus dan Roh Kudus bukan 100% Jesus.

      “Aku (Tuhan) di dalam mereka (sahabat-sahabat Jesus) itu, dan engkau (Jesus) di dalam Aku, supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan.”

      (Yahya 17:23)

      Nampaknya Tuhan juga berada di dalam tubuh 12 orang ,sahabat-sahabat Jesus. Sekarang bukan lagi 3 dalam 1 tetapi sudah menjadi 15 dalam 1. Mengapa sahabat-sahabat Jesus juga tidak dianggap Tuhan?

      “Supaya SEMUA MENJADI SATU, seperti Bapa di dalam aku dan aku di dalam Bapa dan supaya mereka (murid-murid Jesus) menjadi satu di dalam kita, biarlah dunia percaya yang Bapa telah mengutus aku.”

      (Yohanes 17:21)

      Ayat ini menunjukkan yang murid-murid Jesus pun bersatu dalam diri Tuhan, bukan Jesus sahaja. Mengapa murid-muridnya tidak dianggap Tuhan atau Anak Tuhan juga? Di sini Jesus juga mengakui Bapa (Tuhan) yang mengutusnya. Dia hanyalah utusan Tuhan.

      “Atau mungkinkah kamu tidak tahu bahawa seseorang yang bersetubuh dengan pelacur, MENJADI SATU dengan pelacur itu? Di dalam Alkitab tertulis dengan jelas, “Kedua-duanya menjadi satu”. Tetapi seseorang yang menyatukan diri dengan Tuhan, ROH ORANG ITU MENJADI SATU DENGAN ROH TUHAN.”

      (Korintus 1 6:15-17)

      Berdasarkan ayat ini, adakah “satu” itu bermaksud betul-betul bersatu sebagai satu peribadi? Pasti tidak.

      “Inilah kehidupan yang kekal, iaitu supaya mereka mengenal Engkau Tuhan Yang Esa (Satu), dan Jesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu.”

      (Yahya 17:3)

      Bukankah sepatutnya mengatakan: “…supaya mereka mengenal Aku (Jesus) Tuhan Yang Esa, iaitu Aku yang tidak boleh disuruh oleh sesiapa kerana Aku Tuhan.”

      Sokongan The Last Testament- Al Quran:

      “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia, …”

      (Surah Al-Baqarah: 163)

      Cubaan Dari Segi Logik

      Masa ada tiga iaitu masa lalu, masa kini dan masa akan datang. Isi keluarga ada tiga iaitu bapa, ibu dan anak. Manusia ada tiga eleman iaitu pepejal, gas dan cecair. Udara ada tiga atom iaitu hidrogen, oksigen dan nitrogen. Air ada tiga unsur iaitu pepejal, cecair dan wap. Segitiga ada tiga sisi tetapi tetap satu segitiga.

      Permainan ini kita ketepikan dengan mudah. Manusia ada dua mata, dua telinga, dua tangan, dua kaki dan lain-lain yang bersifat sepasang. Hari ada dua iaitu siang dan malam. Tempat pembalasan ada dua iaitu syurga ataupun neraka. Setiap tangan yang sihat ada lima jari. Setiap segiempat ada empat bucu tetapi masih segiempat yang satu. Manusia ada satu nyawa, satu otak, satu jantung. Setahun ada empat musim. Seminggu ada tujuh hari dan sebagainya.

      Mereka sesuaikan pula dengan kitab Bible. Jesus dimatikan 3 hari. “Kudus” disebut 3 kali (Yesaya 6:3). Tuhan ada 3 oknum iaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus. Nabi Ibrahim dikunjungi 3 malaikat (Kejadian bab 18) dan banyak lagi.

      Jawapan kita, Jesus dimatikan 2 malam bukan tiga. Sahabat-sahabat Jesus 12 orang. “Pada mulanya Tuhan menciptakan langit dan bumi.” (Kejadian)- hanya dua iaitu langit dan bumi. Ketika disalib Jesus hanya menjerit “Tuhanku, Tuhanku” dua kali, Gospel-Gospel ada empat dan banyak lagi.

      Ringkasnya, hujah-hujah logik seperti itu tidak akan membuktikan triniti.

      Pembelaan-pembelaan lain ke atas pegangan Kristian insyaallah akan kita bincangkan dalam buku yang kedua nanti.

      Kesimpulan

      Tidak bOleh beriman secara “buta” atau atas dasar “kasih” sahaja, tetapi mesti menggunakan kekuatan akal fikiran juga untuk menentukan baik buruknya, betul salahnya. Inilah pesan Bible dan juga Jesus.

      Sebelum abad ke empat, umat Kristian yang menyembah Bapa sahaja sebagai Tuhan (iaitu para Unitarian) cukup banyak. Sehingga ke hari ini masih ada Kristian Unitari di mana-mana.

      Dalam usaha untuk membuktikan triniti, ada pihak-pihak yang sanggup mengubah ayat-ayat Bible menjadikan kitab Bible tidak suci lagi.

      http://ajaranjesuspra.blogspot.com/